Menjadi orangtua cerdas adalah impian kita semua

Powered by Blogger.
[6] [featured] [slider-top-big] [featured]
You are here: Home / , Cinta Suami Istri Itu Bukan Karena Uang

Cinta Suami Istri Itu Bukan Karena Uang

| 6 Comments
Banyak pasangan suami istri mengaku saling mencintai, tetapi masih sering juga bertengkar. Banyak pula mereka yang karena persoalan keuangan rumah tangga, sampai-sampai mendiamkan satu sama lain, tak ada yang mengalah. Sungguh hal ini mustinya menjadi perhatian kita bersama. Persoalan keuangan dalam rumah tangga memanglah sangat penting. Jumlah penghasilan yang tetap, berkurang, ataupun bertambah sekalipun tidak menjamin akan stabil atau tidaknya kondisi keuangan yang ada. Karena semakin besarnya penghasilan itu tidak menjamin akan adanya pengeluaran yang seimbang dan menyisakan sebagian uang untuk ditabung atau diinvestasikan. Benar bukan? Dan, kadangkala hal tersebut bisa menjadi alasan yang memicu retaknya hubungan suami istri. Keluarga muslim seharunya berusaha meredam kondisi ini manakala terjadi kepadanya.

keluarga
Cinta, bukan karena materi
 Mengapa?

Pertama karena pernikahan yang terjadi di antara suami istri, tujuannya bukan karena uang. Calon suami dan calon istri melakukan pernikahan itu supaya memperoleh sakinah mawaddah dan rahmah. Kalau yang terjadi itu ribut melulu, tak ada rasa saling pengertian, tidak sabar dalam kondisi susah, apakah itu yang namanya sakinah? Tentu bukan yang seperti itu.


Kedua, persoalan keuangan itu bisa dikomunikasikan dengan kepala dingin. Janganlah suami atau istri saling menyalahkan apabila dalam suatu bulan keuangan keduanya memiliki defisit sehingga harus berutang ke sana ke mari. Kalau biasanya suami memasrahkan urusan keuangan kepada istrinya, maka ia harus bisa meredam kemarahan apabila dikejutkan dengan pengeluaran yang tiba-tiba membengkak. Dan pihak istri, janganlah langsung melawan saat suami baru pulang kerja tiba-tiba memberikan komentar tak sedap atas pengaturan keuangan yang dilakukannya. Berilah ia waktu untuk bicara. Kemudian baik suami maupun istri bisa mencari akar permasalahannya dengan lebih tenang menuju solusi yang tepat.

Ketiga, cinta sejati sepasang suami istri itu ukurannya bukan harta, namun adanya kebaikan yang mampu meningkatkan kapasitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Maka dari itu, segala macam bentuk pertengkaran yang asal mulanya dari uang itu, hanya akan menambah banyak masalah. Masalah menjadi semakin besar nan melebar. Dan tidak mungkin keimanan dan ketaqwaan dalam keluarga yang dibangun akan senantiasa tumbuh dengan cinta yang telah ditanam sejak awal menikah, jika setiap hari rumah hanya dipenuhi pertengkaran seputar itu. Bukankah alunan ayar Al Quran dari mulut keduanya juga dari anak-anak mereka jauh lebih menyejukkan.

Saudariku, yang namanya keuangan itu sebenarnya bisa kita atur dengan cara yang sesuai dengan kondisi kita. Buat konsep yang jelas bersama pasangan tentang siapa pemegang kontrol utama dan pos-pos mana saja yang akan direncanakan. Sehingga kita tahu dengan jumlah penghasilan sekian, ada sekian pos yang bisa kita masuki termasuk pos zakat, menabung, membayar cicilan utang, dan biaya hidup. Setelah itu, take action dengan mengedepankan komitmen berdua. Ya, berdua saja, tanpa campur tangan anggota keluarga yang lainnya. Termasuk bila ada masalah, cukup kita dan pasangan saja yang menyelesaikannya, dan buatlah seolah tak terjadi apa-apa.


Kalau kita bisa begini, insya Allah keharmonisan antara kita dan pasangan semakin terjaga. Cinta senantiasa bermekaran, dan terhindar dari pertengkaran karena uang, uang, dan uang.