Menjadi orangtua cerdas adalah impian kita semua

Powered by Blogger.
[6] [featured] [slider-top-big] [featured]
You are here: Home / , Menulis itu mudah

Menulis itu mudah

| No comment
Apa yang anda pikirkan tentang aktifitas menulis? Anda memiliki buku hasil karya anda sendiri? Anda menjadi penulis terkenal dan juga best seller? Anda mengisi seminar kepenulisan di berbagai kota di seluruh Indonesia? Bagus bila anda membayangkan semua itu. Saya yakin, semua itu membuat anda termotivasi untuk menulis setiap hari,dan banyak belajar ilmu kepenulisan. 

Lalu, apakah bayangan yang indah itu lantas membuat anda menganggap bahwa menulis itu mudah?

Sebagian mungkin akan menjawab, “menulis bagi saya susah karena saya sudah kehabisan waktu. Saya bekerja, dan di rumah harus mengurus seabrek pekerjaan pula.” Atau mungkin sebagian akan menjawab, “menulis itu susah, saya nggak tahu apa yang mau saya tulis. Saya pengin jadi penulis tapi nggak tahu tulisan yang cocok saya tulis itu apa?”, atau mungkin jawaban begini “menulis itu, bisa jadi susah, bisa jadi mudah. Susah kalau kita terlalu benyak mencari alasan untuk menghindar dari ketekunan, mudah bila kita selalu optimis dan berusaha mencari cara dan waktu untuk terus belajar.”

 Pembaca sekalian, anda termasuk yang mana? Yang menganggap bahwa aktifitas menulis itu mudah, atau sebaliknya, susah?

Let’s be positive thinking!
kepenulisan
Buku, salah satu hasil dari menulis

Menulis itu mudah, jika anda menyukainya.
Bila menulis merupakan hobi anda, saya rasa anda tak akan membenci aktifitas ini. Anda suka menulis cerita, membuat naskah drama, menciptakan puisi, dan lain-lain. Karena anda suka, anda menganggapnya mudah dan akan terus melakukannya. Bila anda belum menyukai kepenulisan namun anda bersemangat ingin menjadi penulis, maka sukai dulu aktifitas menulis.

Menulis itu mudah, jika anda mau belajar.
Banyak orang ingin berkarir di dunia kepenulisan, jurnalistik, skenario, tetapi enggan belajar. Baru saja dibingungkan dengan kata “sekadar” dan “sekedar” mana yang betul dan mana yang salah saja, langsung give up begitu saja. Menyerah. Padahal, dia cukup buka kamus saja, lalu akan didapat bahwa kata yang benar adalah SEKADAR. Sehingga bila dimasukkan dalam kalimat menjadi “Kau bukan hanya sekadar istri bagiku. Kau adalah pencerah hidupku setiap saat,” misalnya

Menulis itu mudah, bila anda mau membuka diri.
Luangkan waktu anda untuk banyak berdiskusi dengan calon penulis selevel anda. Luangkan waktu pula untuk bergabung dengan grup atau forum kepenulisan. Di sana anda akan dapatkan banyak pengalaman menulis dari teman-teman anda. Bila memungkinkan, bertanyalah pada penulis senior tentang kesulitan yang anda hadapi, namun jangan terlalu sering bertanya karena dia memiliki kesibukan sendiri juga idsamping harus melayani pertanyaan anda. Manfaatkanlah internet. Gali seluas-luasnya dan akui apa yang masih menjadi kelemahan anda dalam bidang ini.

Menulis itu mudah, bila anda mau memulai.
Ayolah, bermimpilah, lalu iringi dengan aksi anda secara nyata. Jangan hanya berangan-angan menjadi penulis terkenal tapi anda tak memiliki karya. Kerucutkan apa yang mau anda tulis. Fiksi atau nonfiksi. Apakah jika fiksi, anda mau menulis cerpen anak, cerpen dewasa, novel, novelet, cerita bersambung, cergam, komik? Atau jika anda ingin yang nofiksi, apakah essai yang mau anda tulis? Buku-buku keagamaan, buku pelajaran, motivasi, keuangan, atau buku resep masakan favorit keluarga? Begitu banyak pilihan. Tentukanlah pilihan anda, lalu menulislah.